Tidak Boleh Menjauhi Ilmu (Syariat Islam) Karena Alasan “Ini adalah masalah Khilafiyyah (perbedaan pendapat) yang lebih utama ditinggalkan”.

 

    Pada era modern sekarang, musuh-musuh islam terutama kelompok-kelompok yg sedang melakukan penjajahan pemikiran para remaja Muslim melancarkan siasat bahwa mempelajari masalah-masalah syariat Islam, mengajarkannya, dan memikirkan dalil-dalilnya, termasuk masalah perbedaan pendapat (khilafiyyah) yg harus dihindari. Mereka bahkan berhasil menipu para cendikiawan muslim. Hal ini termasuk masalah yg sangat berbahaya.

    Mereka (kelompok-kelompok itu) sesungguhnya bertujuan agar manusia tidak mengetahui ajaran-ajaran islam, sehingga setiap muslim tidak mengetahui apa-apa mengenai agamanya dan mereka mengiginkan agar manusia menjauhi ilmu-ilmu keislaman, dan pada akhirnya mereka berhasil melenyapkan Islam dan Kaum Muslimin dari muka bumi ini. Tentu saja masalah tersebut sangat berbeda dengan apa yg dilakukan oleh para sahabat Rasulullah saw. Dan para tabi’in – semoga mereka mendapat keridhoan Allah SWT – yg telah digambarkan oleh Rasulullah saw., “ Orang-orang terbaik di antaramu ialah yg seabad atau seperiode denganku, kemudian generasi sesudahnya, kemudian generasi sesudahnya lagi.”

    Berdasarkan hal-hal yg telah disebutkan, maka menjadi suatu kewajiban bagi para ahli ilmu, yakni para ulama, untuk menasihati atau mendorong para remaja supaya giat menuntut ilmu-ilmu keislaman. Supaya mereka mau menghadiri majelis-majelis ta’lim, rajin membaca kitab atau buku-buku mengenai islam, atau membahas masalah-masalah yg berkaitan dengan agama islam.

    Dengan cara begitu, diharapkan mereka dapat mengisi waktunyadenagn hal-hal yg berguna dan berfaedah. Hal yg sangat di sayangkan, banyak remaja muslim yg suka duduk-duduk di sekitar masjid ketika ada kegiatan menuntut ilmu, tetapi mereka hanya mengobrol dan bahkan mengganggu kegiatan yg sedang berlangsung.

    Lalu, siapakah orang yg mencari keridhaan Allah SWT dengan menuntut ilmu untuk mendalami agama dengan penuh rasa takut dan wara’ (kesalehan), rajin beribadah, membaca Alqur’an, berzikir, dan bangun malam untuk bertahajud, serta bersabar dalam menghadapi berbagai macam cobaan?

    Ilmu-ilmu syariat Allah berseru dengan lantang:

    Ini adalah suatu saat yg penuh dengan hamparan permadaniku”

    Rasullah saw. bersabda, “Wahai Abu Dzar, jika engkau pergi untuk mempelajari suatu ayat dari kitab Allah, maka itu lebih baik bagimu daripada (kamu) melakukan salat seratus rakaat. Dan jika kamu pergi untuk mengajarkan suatu bab (fak atau disiplin) ilmu baik ilmu tersebut diamalkan ataupun tidak, itu lrbih baik bagimu daripada melakukan salat seribu rakaat.